Muhibbin Prof. Dr. Al Muhadits Al Allamah Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki Al Hasani

As Sayyid Abbas Al-Maliki Sang Alim yang Bijaksana

Dapatkan beragam kitab-kitab Karangan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani di website www.kitababuya.com



As-Sayyid Abbas al-Maliki adalah sosok ulama yang tidak pernah mengenal kata lelah atau capek dalam menyebarkan ilmu dan berdakwah di jalan Allah. Selain tugas resminya sebagai duta dari Dinasti Hasyimiyah, beliau sering keliling kota, bahkan Negara untuk berdakwah. Hal ini sama persis dengan cucu beliau, Abuya Muhammad, yang juga sering melakukan rihlah religi ke Negara-negara Islam dan non Islam. Hampir seperempat belahan dunia ini telah dilabuhinya. Berbeda halnya dengan sang putra, As-Sayyid Alawi, yang tidak pernah sama sekali keluar dari hijaz. Walhasil, masing-masing memiliki cara dan metode tersendiri dalam berdakwah.

As Sayyid Abbas (kakek Abuya) sekali tempo pernah mendatangi bumi Mesir, yang dikenal sebagai bumi seribu ulama dan auliya. Disana, beliau melakukan ziarah kepada para ulama dan auliya, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Salah satu ulama yang beliau sowani adalah As Syekh Ali al-Muthi’I di daerah pedesaan terpencil yang bernama Qathi’ah.

Kedua ulama kawakan ini pun saling bertukar faedah dan pengalaman. Dan pada akhirnya, As Syekh al-Muthi’I meminta doa kepada As Sayyid Abbas agar desanya itu selalu tentram dan aman, dan warganya selalu rukun dan damai. Mendengar permintaan doa khusus seperti itu, As Sayyid Abbas kaget, beliau kemudian bertanya, “Memangnya, ada apa dengan desa anda ini?” As Syekh Ali menjawab, “Warga di sini sering bermusuhan dan sering tidak bertegur sapa” Tiba-tiba, As Sayyid Abbas mendapatkan firasat bahwa mungkin diantara penyebabnya adalah nama desa mereka yang kurang baik, yaitu Qathi’ah (artinya putus). Biasanya, kata ini dipakai untuk konteks memutus silaturrahim. Akhirnya, beliau berkata, “Bagaimana jika desa ini diganti saja namanya, dari Qathi’ah menjadi Muthi’ah? Mendapat ide yang cemerlang itu As Syekh Ali dan warga desa setempat segera menyetujuinya, karena nama itu mengandung harapan baik, sebab kata Muthi’ah artinya yang patuh. Subhanallah, nama itu tidak pernah terlintas sama sekali dibenak kami, ujar warga desa tersebut.
Diceritakan bahwa setelah penamaan baru tersebut, warga desa Muthi’ah menjadi akur dan rukun. Semua itu berkat nama bagus yang diberikan oleh sang bijak, As Sayyid Abbas Al Maliki. Dan setelah itu, As Syekh Ali pun dikenal dengan Ali Al Muthi’I dari yang sebelumnya Al Al-Qothi’i

Sumber: Majalah Mafahim edisi ke 28

As Sayyid Abbas Al-Maliki Sang Alim yang Bijaksana Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Agus Candra Kurniawan

0 komentar:

Post a Comment